arsitag.org – Tokyo Skytree adalah salah satu struktur paling ikonik di dunia dan menjadi simbol kemajuan teknologi dan arsitektur Jepang. Menara setinggi 634 meter ini terletak di Sumida, Tokyo, dan merupakan menara komunikasi serta pemancar radio tertinggi di dunia. Diresmikan pada tahun 2012, Tokyo Skytree tidak hanya mengesankan dari segi ketinggian tetapi juga dalam hal desain arsitektur yang memadukan tradisi Jepang dengan teknologi modern. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang arsitektur Tokyo Skytree, termasuk konsep desain, struktur, teknologi, dan pengaruhnya terhadap lanskap kota Tokyo.

Baca Juga: Hukum Bisnis: Pemahaman dan Penerapannya dalam Dunia Usaha

1. Sejarah dan Latar Belakang Tokyo Skytree

Sebelum keberadaan Tokyo Skytree, menara pemancar radio gaya arsitektur yang ada di Tokyo adalah Tokyo Tower, yang dibangun pada tahun 1958. Namun, dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan jaringan komunikasi yang lebih kuat, Tokyo Tower tidak lagi cukup untuk mendukung transmisi sinyal digital yang lebih canggih. Oleh karena itu, pemerintah Jepang memutuskan untuk membangun menara baru yang lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih modern.

Tokyo Skytree mulai dibangun pada tahun 2008 dan selesai pada tahun 2012. Menara ini dirancang oleh firma arsitektur Nikken Sekkei dan perusahaan teknik Obayashi Corporation. Dengan ketinggian 634 meter, Tokyo Skytree mengalahkan Tokyo Tower yang hanya setinggi 333 meter, serta menjadi struktur tertinggi di Jepang dan kedua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai.

Baca Juga: Gajah Mada: Pahlawan dan Pahlawan Sejati Majapahit

2. Konsep Desain Arsitektur Tokyo Skytree

Arsitektur Tokyo Skytree sangat dipengaruhi oleh istilah arsitektur budaya Jepang, menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan teknologi modern. Desain menara ini didasarkan pada konsep “tetsu no yume” yang berarti “mimpi baja.” Konsep ini mencerminkan aspirasi Jepang untuk mencapai keunggulan melalui penggunaan baja sebagai bahan utama, yang memberikan kekuatan dan ketahanan pada struktur.

a. Bentuk dan Estetika

Salah satu elemen paling mencolok dari Tokyo Skytree adalah bentuknya yang menyerupai sebuah obelisk atau bambu yang menjulang tinggi. Desain menara ini mengadopsi filosofi tradisional Jepang tentang kesederhanaan dan keseimbangan, dengan elemen-elemen yang membentuk harmoni visual yang sempurna. Bentuk menara yang meruncing ke atas mencerminkan bentuk bambu, yang dalam budaya Jepang melambangkan kehidupan dan pertumbuhan. Ini juga mengingatkan pada struktur pagoda tradisional Jepang, yang sering kali memiliki bentuk berlapis.

Menara ini dibangun dengan dua pilar utama yang memanjang ke atas, dengan platform observasi yang terletak pada ketinggian 350 meter dan 450 meter. Pada bagian bawah menara, terdapat dua bagian yang menonjol berbentuk silinder dengan diameter besar yang secara perlahan mengecil ke atas, memberikan stabilitas dan keseimbangan pada bangunan. Desain ini juga memungkinkan menara untuk menahan gempa bumi yang sering terjadi di Jepang.

b. Penggunaan Material

Tokyo Skytree dibangun menggunakan baja yang sangat kuat dan tahan lama. Baja merupakan material utama yang digunakan dalam konstruksi menara ini, memberikan kekuatan struktural yang diperlukan untuk menopang ketinggiannya yang luar biasa. Selain baja, kaca juga digunakan secara ekstensif, terutama pada bagian lantai observasi, memberikan pemandangan spektakuler ke seluruh kota Tokyo dan sekitarnya. Material kaca ini tidak hanya memberikan estetika yang menarik tetapi juga memungkinkan cahaya alami untuk masuk ke dalam ruangan, menciptakan suasana terang dan terbuka.

c. Desain Fungsional

Selain sebagai menara komunikasi, Tokyo Skytree juga berfungsi sebagai pusat hiburan dan wisata. Terdapat beberapa fasilitas di dalam menara, seperti restoran, pusat perbelanjaan, dan ruang observasi yang dapat diakses oleh pengunjung. Desain arsitektur menara ini dengan cerdas mengintegrasikan fungsi-fungsi ini tanpa mengorbankan estetika atau stabilitas struktural.

Baca Juga: Krisis IMF: Dampak, Penyebab, dan Pelajaran dari Krisis Keuangan Global

3. Teknologi dan Inovasi dalam Desain Tokyo Skytree

profile arsitek Tokyo Skytree tidak hanya mengesankan dari segi desain, tetapi juga merupakan contoh luar biasa dari teknologi arsitektur dan konstruksi yang maju. Beberapa aspek teknologi dan inovasi yang digunakan dalam pembangunan menara ini antara lain:

a. Sistem Pengendalian Gempa

Jepang dikenal dengan aktivitas seismik yang tinggi, sehingga Tokyo Skytree dirancang untuk tahan terhadap gempa bumi besar. Menara ini dilengkapi dengan sistem pengendalian gempa yang canggih yang menggunakan teknologi dasar geser dan dinding geser untuk mengurangi gerakan pada bangunan selama gempa. Salah satu fitur utama adalah penggunaan “damper”, perangkat yang membantu meredam getaran menara akibat goncangan gempa. Sistem ini memungkinkan menara untuk tetap stabil dan aman meskipun terjadi gempa besar.

b. Teknologi Pencahayaan LED

Untuk memberikan tampilan yang spektakuler pada malam hari, Tokyo Skytree dilengkapi dengan sistem pencahayaan LED canggih. Selama malam hari, menara ini menyala dengan berbagai warna yang bisa berubah sesuai dengan acara atau musim tertentu. Pencahayaan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga berperan dalam memperindah lanskap kota Tokyo, membuat Tokyo Skytree terlihat menakjubkan di seluruh kota.

c. Sistem Pemancar Digital

Tokyo Skytree berfungsi sebagai pemancar digital utama di Jepang, menggantikan Tokyo Tower dalam hal distribusi sinyal televisi dan radio digital. Menara ini memungkinkan transmisi sinyal yang lebih kuat dan lebih jelas, memberikan layanan siaran yang lebih baik bagi masyarakat Jepang. Keberadaan Tokyo Skytree membantu meningkatkan kualitas siaran televisi dan radio, serta menyediakan akses yang lebih baik ke layanan komunikasi digital.

Baca Juga: MY NAME Drama Action Korea 2021 Han So Hee

4. Dampak dan Pengaruh Tokyo Skytree pada Kota Tokyo

Keberadaan Tokyo Skytree memiliki dampak yang besar bagi kota Tokyo, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Menara ini menjadi daya tarik wisata utama di Tokyo, menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Fasilitas observasi dan restoran yang terletak di menara memberikan pemandangan luar biasa dari kota Tokyo, memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan kota yang padat dengan latar belakang Gunung Fuji yang megah di kejauhan.

Selain itu, Tokyo Skytree juga telah mendorong perkembangan ekonomi di sekitar kawasan Sumida. Kawasan ini kini dipenuhi dengan pusat perbelanjaan, hotel, dan fasilitas hiburan lainnya, menciptakan pusat bisnis dan pariwisata yang berkembang pesat. Dengan demikian, Tokyo Skytree bukan hanya sebuah menara komunikasi, tetapi juga sebuah ikon ekonomi yang membawa dampak positif bagi kota dan masyarakat Tokyo.